Grounding Penangkal Petir
Grounding penangkal petir merupakan hal terpenting dalam instalasi penangkal petir karena baik buruknya instalasi penangkal petir salah satunya adalah grounding. Dalam instalasi penangkal petir ada standar ukuran Ohm, maksimal 3 Ohm dengan menggunakan alat earth tester. Untuk pembuatan grounding dengan hasil yang baik di pengaruhi akan tekstur tanah seperti, kadar mineral tanah, kadar air dalam tanah dan tingkat keasaman tanah.
Untuk pembuatan grounding biasanya kebanyakan orang menggunakan material bantu seperti pemakaian media garam atau arang. Sebenarnya memang mudah mendapatkan hasil Ohm grounding, akan tetapi sifatnya sementara. Hal tersebut di karenakan sifat garam akan larut apabila terkena air dalam tanah. Untuk itu kami ada solusi terbaik untuk pembuatan grounding penangkal petir yang tahan lama dan lebih efektif dalam menyalurkan arus penangkal petir.
1. Grounding Dengan Metode Ground Rod
Dengan menancapkan beberapa titik grounding rod penangkal petir dan di hubungkan satu sama yang lain atau di sebut dengan system faraday. Keunggulan system faraday penyebaran arus bisa merata karena media yang di gunakan lebih dari satu media sedang untuk kelemahannya grouding penangkal petir sytem faraday memerlukan tempat atau lahan yang cukup luas. Penancapan grounding aturannya jarak antara grounding rod penangkal petir yang di tancapkan seberapa dalam harus sama jaraknya dengan antara titik grounding rod penangkal petir dan bisa dilihat pada gambar.
2. Grounding Dengan Metode Bare Copper dan Semen Bentonit
Untuk pembuatannya yang perlu di siapkan kabel bc dengan di rangkai seperti jaring laba-laba, pembuatan lubang dengan ukuran dimensi lebar 1500 cm x 1500 cm dan semen konduktif bentonite. Adapun susunan instalasi grounding adalah setelah galian grounding siap susunan paling bawah di tuangkan semen konduktif bentonite kemudian kabel bare copper yang telah di buat jaring laba-laba kemudian atasnya di lapisi lagi denga semen konduktif bentonite baru terakhir di timbun dengan tanah asal galian dan bisa di lihat seperti pada gambar.
Keunggulan dengan metode ini hasil grounding akan lebih efektif dan bisa bertahan lama dengan kondisi tekstur tanah bagimanapun. Sedang untuk kelemahan pembuatan grounding akan lebih lama dan memerlukan biaya yang barang tentu lebih mahal dari pada dengan menggunakan metode pertama.
3. Grounding Dengan Metode Plat Bar dan Semen Konduktif Bentonite
Pada dasarnya pembuatan metode ini sama dengan metode ke 2 akan tetapi material yang di gunakan dalam metode ini menggunakan material plat bar atau lembaran tembaga. Untuk cara pembuatan grounding bisa di lihat pada gambar.
Untuk keunggulan metode grounding ini penyebaran arus sambaran petir akan lebih cepat dan efektif karena media yang di gunakan lembaran tembaga, perlu kita ketahui tembaga merupakan media yang paling baik untuk penyebaran arus sambaran petir. Sedang untuk kelemahannya pembuatan metode ini memerlukan biaya yang mahal karena dari segi harga material berupa plat tembaga dan proses penggalian tanah yang cukup memakan waktu yang cukup lama.